HERU SUBROTO, S.Pd. : Jika Harus Terpakasa Mondar Mandir-Sang Pujangga tetap tapaki Takdir, tuhan benar dengan janji-Nya

Sabtu, 28 Februari 2015

Dipan Dipan di Dipannya

mati rasa itu tidak ada kata sebuah kata yang lain
yang ada itu tamparan pipi di tengah sarang pelacuran
wajah cantik tapi layu, tanpa ekspresi cuma bergelayut dalam ratap sedih
pada tatapannya, di atas dipan dipan tak berkasur

bau asap racun nyamuk bakar hanya alat pergumulan seru yang sesaat

pengganti obat kuat...yang juga diharapkan cuma sesaat
sesat sedikit tak berguna, bertumpuk tumpuk seperti kehendaknya, sesaat nggak apa apa
bola bola liar, di atas dipan mencicit, bak obsesinya meluapkan bangsat dari pinggul yang menggigitnya

di rumah tanpa sadar, dengan alkohol oplosan sambil berkoar...aku belum apa apa
hidup itu untuk bergumul, dalam seloroh dengkurnya
karena cuma dapat satu, mungkin itu mati setelahnya

Jika diingat ingatnya lagi, puisi ini untuk siapa

Entahlah.........negeri ini napsunya

Tidak ada komentar:

Entri Populer