HERU SUBROTO, S.Pd. : Jika Harus Terpakasa Mondar Mandir-Sang Pujangga tetap tapaki Takdir, tuhan benar dengan janji-Nya

tentang aku

aku bersimpuh...

Karena aku tahu, seorang heru subroto bukan siapa-siapa dan bukan pula ada apa-apanya. Semuanya kering keropos, kecuali yang disisakan tuhanku buat hamba-Nya yang dhaif ini dan inilah esai hidupku bagian tentang diriku. Apa hubungannya dengn esai di bwah ini (wikipedia)?

Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
  • Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.
  • Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
  • Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.
Betul...
Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang menidentifikasi pribadi (karena yg aku tulis esai hidupku).... Aku menjadi bulan-bulan bualan ketika aku hendak ke bulan. Jauh sekali nampaknya, tetapi tidak menurut matahatiku
 
Kedua, tubuh esai  menyajikan seluruh informasi tentang subyek, Nah ini pun betul dan akurat! Aku adalah subjek. Subjek racun di tubuh lahiriah, subjek racun di tubuh bathiniah. Kok gitu sih? Pikr dululah....
 
Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.
...tetapi essai hidupku berkata lain : tidak ada kesimpulan, tidak ada ide pokok kecuali ide-ide bocoran dari pemegang Esai dan tentu saja hal ini tidak banyak berarti walaupun menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis
Astagfirullah





Entri Populer