HERU SUBROTO, S.Pd. : Jika Harus Terpakasa Mondar Mandir-Sang Pujangga tetap tapaki Takdir, tuhan benar dengan janji-Nya

Minggu, 12 Juni 2011

Biodata :Abdul Hadi W. M.

Abdul Hadi W. M. (Wiji Muthari) adalah gurubesar Universitas Paramadina Jakarta dalam bidang Falsafah dan Pewradaban. Lahir di Sumenep,
Madura pada 24 Juni 1946, dia memperoleh pendidikan di Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gajah Mada dan Fakultas Filsafat di universitas yang sama. Gelar Ph. D. diperoleh di Pusat Pengajian Ilmu Kemanusiaan, Universiti Sains Malaysia, P. Pinang. Tahun 1973-74 mengikuti International Writing Program di University of Iowa, Iowa City, Amerika Serikat. Selain mempelajari kesusastraan Melayu/Indonesia dan Falsafah Barat, dia juga mempelajari kebudayaan dan kesusastraan Timur. Sebagai penyair dia telah menhadiri berbagai pertemuan penyair dan sastrawan internasional di Inggeris, Nederland, Jerman, Perancis, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Filipina, Iraq, Iran, Turki, Libya, Malaysia, Thailand dan lain-lain.
Dari tahun 1968 hingga 1990 berturut-turut dia menjadi redaktur tabloid Gema Mahasiwa (UGM) dan Mahasiswa Indonesia (Bandung), kemudian majalah dan jurnal Budaya Jaya, Dagang & Industri dan Ulumul Qur`an. Sejak tahun 1979 hingga 1990 menjadi pengasuh tetap lembaran “Dialog” Berita Buana, sebuah ruang kebudayaan yang sangat terkemuka di tanah air. Tahun 1982-1986 menjadi Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta dan 1987-1990 menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta. Antara tahun 1991-1997 dia menjadi penulis tamu dan sekaligus pengajar di Universiti Sains Malaysia. Setelah kembali ke Indpnesia dia mernadi Ketua Dewan Kurator Bayt al-Qur’an dan Museum Istiqlal, serta anggota Lembaga Sensor Film. Sejak tahun 1998 dia mengajar di Universitas Paramadina, dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Sejak tahun 2005 diminta mengajar di ICAS (Islamic College for Advanced Study) London cabang Jakarta.
Puisi dan esai-esainya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris, Perancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Jepang, Korea, Cina, Arab, Urdu, Turki, Bengali, Thai dan lain-lain. Antologi puisinya yang telah diterbitkan antara lain ialah Riwayat, Laut Belum Pasang, Potret PanjangPengunjung Pantai Sanur, Cermin, Meditasi, Tergantung Pada Angin, Anak Laut Anak Angin, Pembawa Matahari dan Madura, Luang Prabhang, dan lain-lain. Dia banyak menerjemahkan karya para pengarang dunia seperti Goethe, William Blake, Iqbal, Hafiz, Rumi, Ibn `Arabi, TS Eliot, Octavio Paz, Li Po, dan lain-lain. Karya terjemahannya antara lain Kehancuran dan Kebangunan: Puisi Jepang Sesudah Perang; Ruba’iyat Omar Khayyam; Kumpulan sajak Iqbal: Pesan Kepada Bangsa-bangsa Timur; Faust I karya Goethe; Pesan Dari Timur karya Iqbal, dan lain-lain.
Di antara bukunya tentang sastra sufi dan estetika ialah Rumi, Sufi dan Penyair; Sastra Sufi, Sebuah Antologi; Hamzah Fansuri: Risalah Tasawuf dan Puisi-puisinya; Iqbal, Pemikir Sosial Islam dan Sajak-sajaknya (bersama Djohan Effendy); Islam: Cakrawala Estetik dan Budaya dan, Tasawuf Yang Tertindas: Kajian Hermeneutik terhadap Karya-karya Hamzah Fansuri (disertasi PH. D.); Hermeneutika, Estetika dan Religiusitas (2004); Adab dan Adat: Refleksi Sastra Nusantara (Bersama Edwar Djamaris dan Amran S. Tasai). Sebagai penyair dan penulis esai terkemuka Abdul Hadi W. M. Telah memperoleh beberapa penghargaan antara lain: Hadiah Buku Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta 1978; Anugerah Seni Pemerintah RI cq Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1979; SEA Write Award (Hadiah Sastra ASEAN) dari Kerajaan Thailand 1985; Hadiah Buku Terbaik Yayasan Buku Utama 2001; Hadiah MASTERA (Majlis Sastra Asia Tenggara) di Kuala Lumpur, 2003.
http://arsyadindradi.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Entri Populer