HERU SUBROTO, S.Pd. : Jika Harus Terpakasa Mondar Mandir-Sang Pujangga tetap tapaki Takdir, tuhan benar dengan janji-Nya

Satra SD

Kemampuan, Asah dan Asuh
Manusia itu katanya ada di antara manusia dan dan matinya, dan SD itu diantara mampan dan holistiknya. Cuma saya heran mengapa ada di dunia ngak ada di hati, ada di hati gak mau nongol di materinya. Siswa SD rentan dengan fahamnya, rentan dengan lingkingannnya. Semua dipandang nyata, semuanya dipandang konkrit walaupun masih belum berpikir 'apa itu konkrit-apa itu abstrak'

Maka jika sastra dipaksakan masuk ke dalam system pembelajaran yang konvensional maka ujung-ujungnya adalah sebuah penjerumusan massal.
Dunia anak adalah dunia bermain, menghentikan cara bermain mereka dengan tidak masuk ke dunianya itu artinya memenjarakan anak. Memenjarakan anak artinya pula menutup diri untuk tidak mau melihat masa depan anak.
Anak lahir untuk dunianya, bukan dunia bagi orang -orang jompo karena itu bukan masanya, si anak lahir bukan untuk segala niat orangtuanya, karena masa depannya ada di tangan anak itu sendiri

Bawa anak ke dunianya, bukan di duniamu!
Oleh sebab itu, wahai guru SD optimalkan sistem pembelajaran sastra. Karena sastra salah satu bagian cara untuk aktifasi otak kanan. Dan yang harus diingat, pemebalajaran sastra buikan mengarahkannya menjadi pujangga. tetapi berpikir bagaimana bertutur kata yang sopan menuju dunia semakin menggila dengan ide pokok "hidup saling berdampingan'
Amiiiiiiiiiiiiiin, Ya Robb

Entri Populer