oleh Heru Diana pada 16 Juni 2011 jam 14:06
...karena itu bagian dari sisa air akhir di zamanmu
tumpangtindih dan menindih dengan tumpukan karung kosong yang berdalih bantuan
dimuatkan ke dalam gelondongan kerikil-kerikil yang tak hendak berkumpul
Menangislah jika ingin menangis, saudaraku
...karena itu bagian yang tak pernah kau tumpahkan
kecuali ketika engkau pulihkan diri, di malam tahajjud
(yang tak pernah kau sangkakan sebelumnya, karena kau miliki tujuan)
Menangislah jika ingin menangis, saudaraku
...karena itu bagian kemunafikan sang kontestan, dengan sayap-sayap setan
kisruh di mayapada memenjarai hati di balik dakwah sang alim
mengupas habis bisnis terselubung dan terkoyak najis
istana baru meluapkan napsu berjuis-judi
mengingini akidah baligh trauma muda, ingin lagi puber 2014
(dan masih di kandangnya...)
Menangislah jika ingin menangis, saudaraku
tapi sadarlah,..bunga harum itu nyaris berbangkai-berkubang dan kadang-kadang kurang kadar
amis, anyir, sesekali semerbak kasturi
kamboja simbol, kamboja merana, kamboja di tengah dosa, kamboja tak bisa apa apa
kamboja tebarkan kematian di tengah kontestan mati-matian...memburu setan
kamboja mati di tangan tuannya, menunggu runtuhnya lereng bukit
bersama ANGKUHnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar