Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia
kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau
sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi.
Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks.
Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis
atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya,
diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:
Oh ya kawan...sebagai orang awam saya melihat gejala seperti ini :,.,,,,,,,
banyak diantara kita yang gak tahu, pura-pura tidak tahu, atau samasekali tidak mau tahu. Begitu? Mungkin. Dalam debat pasar sering atau sesekali banyak yang terjebak dengan istilah puisi/sanjak, syair/lirik, dan masih banyak yang lainnya. Dan lebih anehnya ketika mereka memberikan batasan-batasan tertentu dengan sekenanya saja (sebagai seorang guru saya sering mendengar kalimat seperti ini,
"sanjak itu kalo puisinya dibaca, dan kalo deklamasi jika puisi itu dihapal dan diikuti gerakan ' [apa maksudnya?]
Salahkah mereka? Tergantung kita...dari sudut pandang mana kita melihatnya
(lhat saja perkembangan berikutnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar