aku berdua saja dengan dirinya
dan setidaknya untuk hari ini, bertemu
selayaknya untuk begitu, harapan satu menuju dinding itu
di perjalanan yang tidak pernah aku lalui itu, di sudut pengkolan
aku mengecup keningnya
dingin tak berasa, panas tak mungkin hilaf
buhul kemenyan bunga dan darah dara berserakan menjalani nasibnya
saya atau aku atau kalian atau siapapun, diam...
gambarannya mirip wanita cantik berambut panjang
daster putih tak seputih bayangannya
hanya mengumpat karena terlantar ditinggal poligami
lalu aku berjalan dengan siapa
lalu aku lagi di mana
lalu aku ngikut dengan siapa
lalu untuk apa bunga di rambut
Entahlah
aku takut sendiri
1 komentar:
huu lambat deh
Posting Komentar