HERU SUBROTO, S.Pd. : Jika Harus Terpakasa Mondar Mandir-Sang Pujangga tetap tapaki Takdir, tuhan benar dengan janji-Nya

Jumat, 08 April 2011

Gurindam-jenisx

Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban nya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Gurindam Banjar adalah suatu istilah yang langsung diadopsi untuk memberi nama fenomena yang sama dalam khasanah peribahasa Banjar berbentuk puisi yang memiliki kemiripan dengan gurindam dalam sastra Melayu.
Sebenarnya istilah Gurindam tidak ada padanannya dalam bahasa Banjar.
Menurut Ganie (2006), Gurindam Banjar adalah kata-kata dalam bahasa Banjar yang disusun dalam bentuk 2 baris puisi bersajak akhir a/a baik secara vertikal maupun horisontal, kata-kata pada baris 1 berstatus sebagai syarat (sebab) dan kata-kata pada baris 2 berstatus sebagai jawaban (akibat).
Contoh Gurindam Banjar :
  1. Banyak muntung bagawi kada manuntung
  2. Kabanyakan guring awak kurus karing
  3. Kabanyakan rangka habis kada sahama-hama
  4. Ngalih mambuang batu di palatar, ngalih mambuang laku amun sudah dasar
  5. Talalu harap, tatiharap
  6. Talalu pilih, tapilih bangkung
  7. Talalu puji, takujiji
  8. Talalu runding takujihing
  9.  

Tidak ada komentar:

Entri Populer